PUNG KELAPO KUPUNG LAMPUNG
Pendakian Gunung Tanggamus
Pagi itu mentari mulai menyebarkan sinarnya. Mentari yang terlihat antusias menyambut hari baru. Aku memulai hari ku dengan mengunjungi pasar tradisional untuk membeli beberapa perbekalan kami. Aku dan saudara-saudaraku akan mendaki salah satu gunung di lampung, Gunung Tanggamus. Setalah cukup lama berkeliling pasar tradisional aku pun bergegas menuju tempat kami berkumpul.
Kami berkumpul di rumah salah satu abang senior kami, Bang Wahyu yang kerap disapa Bang Way. Selama disana kami beristirahat sembari menunggu yang lainnya tiba. Satu persatu kakak dan abang senior mulai mengecek perlengkapan yang kami bawa. Pengecekan alat itu banyak gunanya loh teman-teman, agar barang yang kita butuhkan tidak tertinggal hehe. Setelah melakukan pengecekan alat kami memulai packing dibantu oleh kakak dan abang-abangnya.
Ketika matahari mulai naik dan hampir tepat diatas kepala kami semua memulai perjalanan. Diawali dengan berdoa dan kami pun melakukan perjalanan pertama yaitu menuju ITERA dengan berjalan kaki. Setelah kami tiba di ITERA kami melakukan penyusunan barang bawaan dan hendak menaiki truk tapi ketika kami sudah di truk terdengar penggilan dari masjid untuk melakukan kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan, adzan mulai bersahutan yang menandakan waktu dzuhur telah tiba. Kami pun melakukan sholat sebelum melakukan perjalanan. Setelah sholat kami memulai perjalanan dari ITERA.
Pada saat perjalanan sebagian orang menikmati perjalanan dengan tidur dan sebagian lagi dengan berdiri santai menyenderi dinding truk melihat sekeliling sembari menikmati angin yang berhembus. Ditengah perjalanan sesuatu terjadi. Kami mengalami kecelakaan tapi dapat teratasi ketika truk pengganti tiba. Saat kami tiba di PETA matahari pun mulai tenggelam digantikan dengan cahaya rumah-rumah warga yang mulai hidup satu persatu. Kami tiba di PETA dan melakukan briefing, membuang air, dan beristirahat. Tak lama kami pun bergegas menuju masjid untuk melaksanaan sholat magrib. Anak-anak disana sangat antusias ketika melihat kami datang, mereka langsung membentangkan kami karpet yang digunakan untuk sholat. Setelah sholat magrib kami pun kembali untuk bersiap-siap memulai pendakian.
Pada saat pendakian kami dibagi menjadi dua tim. Aku dan kelompokku masuk di tim pertama. Selama diperjalanan kami sedikit mengalami kebingungan saat menemukan persimpangan. Tapi alhamdulillah kami tiba di tempat untuk berkemah dengan selamat. Kami berkemah di tempat kemah lama yang sudah jarang di pakai orang.
Setelah nya kami mulai membangun tenda. Aku, zul dan fadly mulai membangun tenda, sedangkan yogi mengambil air untuk memasak dan lain lain. Tak lama tenda kami pun berdiri dan kami mulai mencoba untuk memasak. Tetangga tenda kami pandai memasak, mereka memasak banyak makanan lezat dan kami pun bersenda gurau sembari memasak.
Setelah memasak kami makan dan bersiap tidur. Aku tidur bersama empat teman perempuan lainnya. Tenda kami terasa nyaman hingga pagi. Dan ketika bangun pagi kami mulai memasak untuk sarapan. Setelah sarapan, sebagian orang ada yang berangkat kepuncak, tapi aku tidak. Aku menunggu camp bersama beberapa lainnya. Kegiatan kami saat menunggu yang lainnya yaitu bercanda, berdiskusi, berkumpul, sampai tertidur, bangun kembali dan kembali terulang. Ketika mereka-yang berangkat ke puncak- telah tiba kami melakukan makan bersama menggunakan daun pisang yang telah di taburi makanan. Dan setelah makan kami packing untuk pulang. Setelah packing selesai kami turun gunung. Dan setelah sampai di sekitar perkampungan tak lama truk kami pun tiba dan kami pun berangkat pulang. Tak lama waktu yang ditempuh selama perjalan pulang karena kami pulang pada pukul setengah sepuluh malam sehingga jalanan perlahan telah sepi. Sesampainya aku di ITERA pukul 00.15 aku melihat ayahku pun tiba di ITERA berbarengan dengan ku. Taklama aku izin untuk pulang terlebih dahulu karena telah disusul oleh ayahku.
Terimakasih